Selasa, 21 Mei 2013

Hampir 3 tahun di Muara Enim



Untuk sebagian orang, terutama yang berprofesi sebagai pegawai atau karyawan, hari sabtu dan minggu merupakan hari yang cukup menyenangkan karena dianggap dapat terbebas dari kepenatan dan rutinitas pekerjaan dalam setiap pekannya. Tidak heran jika tempat-tempat wisata begitu ramai dikunjungi kalangan wisatawan dengan membawa serta keluarganya, bahkan banyak di antaranya yang pergi ke luar kota demi memperoleh nuansa liburan yang baru dan sangat mengesankan. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir masyarakat menemukan banyak pilihan tempat wisata, menyusul dibangunnya beberapa tujuan wisata baru dengan menawarkan berbagai sarana dan keunggulannya masing-masing.
Gambaran di atas ternyata hanya dapat dinikmati oleh mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan atau berada di sekitar ibu kota provinsi, terutama sekali mereka yang tinggal di sekitar kota-kota besar di Indonesia. Masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dengan pusat kota harus  mau bersabar dan menahan diri untuk dapat meluangkan waktu berkunjung ke daerah-daerah wisata yang letaknya relative jauh, karena harus memiliki waktu luang yang cukup serta biaya yang tidak sedikit. Mengingat sarana-dan pra sarana yang tidak memadai, terutama masalah akses dan sarana transportasi yang kurang mendukung.
Hal ini sudah saya alami sendiri bersama dengan keluarga. Tidak terasa sudah hampir 3 tahun kami bertempat tinggal di Muara Enim, Sumatera Selatan. Sebuah daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah, semisal batu bara, Minyak bumi, panas bumi serta kekayaan alam lainnya. Beberapa diantaranya dikelola oleh perusahaan BUMN seperti PT. Bukit Asam yang mengelola batu bara, PERTAMINA yang bergerak di bidang eksplorasi minyak. Sedangkan sebagian besar masyarakatnya lebih banyak bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet.
Walaupun merupakan daerah yang cukup besar pendapatan asli daerahnya, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masyrakat dan pemerintah daerah kabupaten Muara Enim dirasakan masih kurang terutama sarana olah raga, sarana pariwisata  serta sarana pendukung lainnya. Sehingga tidak mengherankan jika banyak yang  memilih bertempat tinggal di Kota Palembang walaupun aktifitas rutinnya berada di Muara Enim. Mereka berangkat Minggu malam dari Palembang menuju Muara Enim dan pulang kembali ke Palembang pada Jumat sore, masyarakat mengistilahkannya dengan pegawai PJKA (pulang jumat kembali ahad).
Setiap memasuki hari sabtu dan minggu kami lebih sering menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Mengingat tidak ada tempat atau daerah yang bisa dijadikan tujuan bermain mengisi liburan akhir pekan. Jika mau berlibur ke kota Palembang setidaknya harus memiliki waktu yang cukup luang, setidaknya kita harus menginap satu malam, serta disesuaikan dengan jadwal liburan sekolah.
Seperti saat ini saya mengisi liburan akhir pekan dengan mengisi blog yang belum lama ini saya buat sambil berharap tidak lama lagi keluar pengumuman mutasi atas nama saya ke tempat yang lebih dekat dengan rumah tinggal, lebih baik serta penuh keberkahan….semoga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar